 |
| Gambar via : Begawei.com |
Banyak celah keamanan Android yang ditemukan yang berpotensi untuk di bobol. Penyebaran malware menjadi masif beberapa tahun terakhir. Benarkah Android mudah di bobol atau di hack dibandingkan dengan sistem operasi mobile lain?
Menurut Director of Android Security, Andrian Ludwig adanya kesalahan presepsi yang menyebar di masyarakat luar. Yang semata-mata menunjukan banyaknya malware bermunculan di sistem operasi Android. Padahal ia mengklaim Android telah ditingkatkan keamanannya secara signifikan dari masa ke masa. Ponsel Android yang sering diupdate dijamin aman, Masalahnya otoritas untuk pembaruan sistem operasi itu ada di tangan vendor.
Dari total pengguna yang tak menerima update Android selama satu tahun. Hal ini berisiko sebab tiap pembaruan memberikan amunisi baru pada ponsel agar tak gampang dieksploitasi. Jika dijabarkan pada April 2017 hanya 4,9 persen dari ponsel Android yang sudah memakai versi Naougat 7.0 atau 7.1 teranyar. Jumlah itu tidak bisa dibilang besar, sementara versi yang lebih lawas yakni Marsmallow 6.0 digunakan 31,2 persen. Sebanyak 31 persen masih betah dengan versi Lollipop 5.0 dan 5.1 sisanya pengguna Android KitKat 4.4 hingga yang lebih lawas lagi.
Apakah iOS lebih aman? Masalah fragmentasi pada Android karena keterbukaan memang sulit teratasi. Mendorong vendor untuk menyediakan pembaruan sistem operasi secara berkala nyatanya belum efektif. Hal ini yang membuat netizen menobatkan iOS sebagai sistem operasi yang aman sebab bersifat tertutup hanya untuk perangkat buatan Apple.
Sekali lagi salah satu meningkatkan keamanan Android adalah rajin memperbarui nya. Namun hingga kini belum jelas kapan semua perangkat Android disematkan versi Nougat. Kita semua masih dalam resiko hingga update menjangkau semua perangkat Android.
Sumber : begawei.com
Isi komentar dengan sopan!