HG - Pernah lihat baju astronot kan? Baju putih tersebut dipenuhi dengan beragam peralatan ketika dipakai untuk bekerja. Misalnya ada kotak yang dibawa seperti tas ransel pada punggung, sampai helm dengan bentuk yang khas. Pastinya semua yang menempel pada baju astronot dirancang agar mampu melindungi orang yang mengenakannya di luar angkasa.
Apa saja bagian dari sebuah baju astronot? Mari simak satu per satu rinciannya seperti dikutip dari laman Bobonesia:
Helm.
Helm ini dirancang khusus dengan bagian muka berupa kaca berlapis emas transparan. Kaca tersebut mampu memantulkan kembali cahaya matahari sampai 60 persennya. Hal ini membuat astronot tetap merasakan mata yang sejuk.
Pakaian.
Pakaian yang dikenakan astronot harus mampu menghadang mikrometeorid agar tidak tembus. Oleh sebab itu pakaian astronot dibuat tujuh lapis dari serat plastik dengan posisi tenunan sagat rapat. Ada unsur alumunium dan karet penyekat di lapisan terdalam. Selain itu, baju ini mampu meindungi astronot dari suhu -185 derajat Celcius sampai 150 derajat Celcius. Pakaian astronot cukup lentur, suhunya nyaman, dan memiliki sirkulasi udara untuk memudahkan bernafas. Ada pula bagian di dalam pakaian yang diisi dengan air agar astronot tidak dehidrasi. Berat pakaian ini mencapai 113 kilogram jika ada di bumi. Tapi saat di luar angkasa, baju tersebut menjadi sangat ringan.
Kotak kehiduapan.
Tas di punggu astronot merupakan piranti bernama Portable Life Support Subsystem (PLSS). Gunanya untuk menyalurkan oksigen dan air pendingin sehingga astronot tetap bisa bernapas dengan nyaman.
Alat komunikasi.
Pada baju astronot turut dilengkapi alat komunikasi radio dua arah. Di situ terdapat pula alat monitor jantung.
Piranti untuk bergerak.
Astronot menggunakan alat Manual Manuvering Unit (MMU) yang membuatnya bisa bergerak bebas selama di luar angkasa. Biasanya alat tersebut dipaakai saat memperbaiki kerusakan satelit.
Sumber
Isi komentar dengan sopan!